Rabu, 25 November 2015

Mampu Beradaptasi


(c) to owner


 J.B. Lamark pernah mengemukakan teori evolusi dengan mekanisme adaptasi. Dia mengatakan perubahan terjadi terhadap spesies karena reaksi mereka dengan alam yang menyebabkan anggota-anggota tubuh mereka mengalami adaptasi. Manusia pun untuk bisa bertahan hidup dalam lingkungan sosialnya memerlukan adaptasi agar kehidupannya terus berjalan dengan baik dan tenteram. Adaptasi tersebut tidak jarang membentuk karakter manusia lama-kelamaan untuk bersosialisasi dengan lingkungannya, baik itu dalam lingkup sosial maupun ilmu pengetahuan dan perubahan zaman yang begitu cepat belakangan ini. Kita dituntut untuk bisa dengan cepat bereaksi pada perubahan.

Ada peribahasa mengatakan, “Di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung.” Saya pernah diingatkan seperti itu oleh guru Bahasa Jawa di SMP ketika saya kesulitan untuk mengikuti perubahan bahasa saat menjadi murid pindahan dari Padang. Maksudnya, di mana pun atau keadaan apa pun kita berada dan merasakan perbedaan itu, kita harus mampu beradaptasi.

Namun dalam beradaptasi pun kita harus mampu untuk bisa memilah mana yang baik untuk ditiru dan kerjakan, dan mana pula yang menyesatkan dan salah. Jangan sampai perubahan yang datang kian cepat di era modern ini menjadi batu sandungan kita alih-alih menjadi batu loncatan ke arah yang lebih baik lagi. Ini terutama berhubungan dengan adaptasi teknologi. Jangan sampai teknologi menjadikan kita orang yang gagu dengan sosialnya atau malah terjerat ke dalam organisasi-organisasi menyesatkan. Intinya, selama perubahan tidak berlawanan dengan ajaran agama yang telah tertulis jelas di Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka tidak ada salahnya bagi kita untuk mengikuti perubahan tersebut. Sebagai mana Allah pun menyuruh manusia untuk berilmu dan berakal sehat selagi bertaqwa dan beriman.

Dalam praktiknya, saya sebenarnya bukan orang yang bisa dengan cepat beradaptasi dan langsung membentuk empati dalam diri saya. Saya bisa menjalani perubahan sosial tersebut, tetapi untuk bisa berkaitan erat dengan subyek-subyek perubahan, saya kadang masih merasa sulit. Tapi saya pikir, selama masih bisa menerima perubahan dengan tepat dan bereaksi dengan baik, maka saya sudah setengah jalan untuk menjadi pribadi berkarakter yang lebih baik lagi. Ini memang pekerjaan sulit bagi saya, tetapi bukan berarti tidak bisa sama sekali untuk saya ubah sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar