(c) to owner |
J.B. Lamark pernah mengemukakan teori
evolusi dengan mekanisme adaptasi. Dia mengatakan perubahan terjadi terhadap
spesies karena reaksi mereka dengan alam yang menyebabkan anggota-anggota tubuh
mereka mengalami adaptasi. Manusia pun untuk bisa bertahan hidup dalam
lingkungan sosialnya memerlukan adaptasi agar kehidupannya terus berjalan
dengan baik dan tenteram. Adaptasi tersebut tidak jarang membentuk karakter
manusia lama-kelamaan untuk bersosialisasi dengan lingkungannya, baik itu dalam
lingkup sosial maupun ilmu pengetahuan dan perubahan zaman yang begitu cepat
belakangan ini. Kita dituntut untuk bisa dengan cepat bereaksi pada perubahan.
Ada peribahasa mengatakan, “Di mana bumi
dipijak, di sana langit dijunjung.” Saya pernah diingatkan seperti itu oleh
guru Bahasa Jawa di SMP ketika saya kesulitan untuk mengikuti perubahan bahasa
saat menjadi murid pindahan dari Padang. Maksudnya, di mana pun atau keadaan
apa pun kita berada dan merasakan perbedaan itu, kita harus mampu beradaptasi.
Namun dalam beradaptasi pun kita harus
mampu untuk bisa memilah mana yang baik untuk ditiru dan kerjakan, dan mana
pula yang menyesatkan dan salah. Jangan sampai perubahan yang datang kian cepat
di era modern ini menjadi batu sandungan kita alih-alih menjadi batu loncatan
ke arah yang lebih baik lagi. Ini terutama berhubungan dengan adaptasi
teknologi. Jangan sampai teknologi menjadikan kita orang yang gagu dengan
sosialnya atau malah terjerat ke dalam organisasi-organisasi menyesatkan.
Intinya, selama perubahan tidak berlawanan dengan ajaran agama yang telah
tertulis jelas di Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka tidak ada salahnya bagi kita
untuk mengikuti perubahan tersebut. Sebagai mana Allah pun menyuruh manusia
untuk berilmu dan berakal sehat selagi bertaqwa dan beriman.
Dalam praktiknya, saya sebenarnya bukan
orang yang bisa dengan cepat beradaptasi dan langsung membentuk empati dalam
diri saya. Saya bisa menjalani perubahan sosial tersebut, tetapi untuk bisa
berkaitan erat dengan subyek-subyek perubahan, saya kadang masih merasa sulit.
Tapi saya pikir, selama masih bisa menerima perubahan dengan tepat dan bereaksi
dengan baik, maka saya sudah setengah jalan untuk menjadi pribadi berkarakter
yang lebih baik lagi. Ini memang pekerjaan sulit bagi saya, tetapi bukan
berarti tidak bisa sama sekali untuk saya ubah sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar