Rabu, 25 November 2015

Mengambil Risiko


(c) to owner. not mine.

  
Sering kali dalam menghadapi suatu pilihan kita bingung dan takut untuk mengambil keputusan yang salah. Apa penyebab takut itu? Bisa jadi banyak, salah satunya karena kita takut menghadapi kegagalan.

Setiap kali datang ke workshop kewirausahaan atau kepemimpinan, bahwa berani mengambil risiko dan tidak takut gagal adalah pegangan wajib dan utama seseorang. Mereka menyebutkan bahwa salah satu ciri orang sukses adalah orang-orang yang berani mengambil risiko dan menghadapinya. Sebut saja nama-nama orang sukses di dunia seperti Bill Gates (Pendiri Microsoft co.), Steve Jobs (Pendiri Apple), Mark Zuckerberg (Pendiri Facebook), David Crap (Pendiri Tumblr) yang berani mengambil risiko, mereka semua sudah pernah menelan pil pahit kegagalan, namun kemudian bangkit hingga mampu sukses besar dan menjadi orang-orang terkaya dan tersukses di dunia.

Kegagalan memang menyakitkan. Kesalahan itu meruntuhkan semangat. Tapi jangan sampai kita terus terpuruk dalam hal itu. Kegagalan dan kesalahan harusnya kita jadikan sebagai alat pembelajaran kita agar di lain kesempatan kita bisa bersikap lebih tepat. Seperti anak bayi yang sedang belajar berjalan. Mereka memulainya dengan merangkak hingga perlahan-lahan mampu berdiri dan belajar berjalan. Pada prosesnya mereka sering jatuh lalu menangis, tetapi mereka tidak pernah bosan belajar hingga mampu berjalan sendiri. Ini sama dengan mengambil risiko, kita akan terjatuh, tetapi kita harus mampu bangkit. Karena semua kesuksesan membutuhkan proses. Dalam prosesnya sering kali menyakitkan, tetapi tidak jarang pula menyenangkan selama kita bisa menikmati dan mensyukuri hidup kita.

Tentu, saya pernah merasa gagal. Saya pernah terjatuh ke dalam lubang yang dalam. Tapi saya tidak ingin bertahan di sana, karena tidak ingin terpuruk dalam lubang sendirian. Saya telah pernah memilih sesuatu yang berisiko dan pilihan saya penuh lika-liku dalam perjalanannya, bahkan sampai sekarang ini, tetapi saya tahu ini semua adalah proses. Saya tidak mau menjadi orang gagal sendirian sementara sekeliling saya nanti bakal dikelilingi orang-orang sukses dan bahagia karena telah berhasil melawan ketakutan mereka sendiri.

Sesungguhnya musuh terbesar dalam mengambil risiko adalah ketakutan kita sendiri. dan karena itu berasal dari dalam diri kita sendiri, hanya kita sendiri lah yang mampu menyelamatkan diri kita dari kegagalan permanen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar