(c) to owner. not mine. |
Sering kali dalam menghadapi suatu pilihan
kita bingung dan takut untuk mengambil keputusan yang salah. Apa penyebab takut
itu? Bisa jadi banyak, salah satunya karena kita takut menghadapi kegagalan.
Setiap kali datang ke workshop
kewirausahaan atau kepemimpinan, bahwa berani mengambil risiko dan tidak takut
gagal adalah pegangan wajib dan utama seseorang. Mereka menyebutkan bahwa salah
satu ciri orang sukses adalah orang-orang yang berani mengambil risiko dan
menghadapinya. Sebut saja nama-nama orang sukses di dunia seperti Bill Gates
(Pendiri Microsoft co.), Steve Jobs (Pendiri Apple), Mark Zuckerberg (Pendiri
Facebook), David Crap (Pendiri Tumblr) yang berani mengambil risiko, mereka
semua sudah pernah menelan pil pahit kegagalan, namun kemudian bangkit hingga
mampu sukses besar dan menjadi orang-orang terkaya dan tersukses di dunia.
Kegagalan memang menyakitkan. Kesalahan itu
meruntuhkan semangat. Tapi jangan sampai kita terus terpuruk dalam hal itu.
Kegagalan dan kesalahan harusnya kita jadikan sebagai alat pembelajaran kita
agar di lain kesempatan kita bisa bersikap lebih tepat. Seperti anak bayi yang
sedang belajar berjalan. Mereka memulainya dengan merangkak hingga
perlahan-lahan mampu berdiri dan belajar berjalan. Pada prosesnya mereka sering
jatuh lalu menangis, tetapi mereka tidak pernah bosan belajar hingga mampu
berjalan sendiri. Ini sama dengan mengambil risiko, kita akan terjatuh, tetapi
kita harus mampu bangkit. Karena semua kesuksesan membutuhkan proses. Dalam
prosesnya sering kali menyakitkan, tetapi tidak jarang pula menyenangkan selama
kita bisa menikmati dan mensyukuri hidup kita.
Tentu, saya pernah merasa gagal. Saya
pernah terjatuh ke dalam lubang yang dalam. Tapi saya tidak ingin bertahan di
sana, karena tidak ingin terpuruk dalam lubang sendirian. Saya telah pernah
memilih sesuatu yang berisiko dan pilihan saya penuh lika-liku dalam
perjalanannya, bahkan sampai sekarang ini, tetapi saya tahu ini semua adalah
proses. Saya tidak mau menjadi orang gagal sendirian sementara sekeliling saya
nanti bakal dikelilingi orang-orang sukses dan bahagia karena telah berhasil
melawan ketakutan mereka sendiri.
Sesungguhnya musuh terbesar dalam mengambil
risiko adalah ketakutan kita sendiri. dan karena itu berasal dari dalam diri
kita sendiri, hanya kita sendiri lah yang mampu menyelamatkan diri kita dari
kegagalan permanen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar